Sabtu, 01 Mei 2010

Daftar Peluru Kendali Balistik

Berikut ini adalah Daftar peluru kendali balistik yang ada di dunia. Sebanrnya masih banyak lagi yang belum kami masukkan dalam postingan kali ini.

Amerika Serikat
* AGM-48 Skybolt.
* LGM-118A Peacekeeper.
* LGM-30 Minuteman.
* Trident - SLBM.
* UGM-27 Polaris - SLBM.
* UGM-73 Poseidon - SLBM.

Contoh Rudal Amerika Serikat UGM-73 Poseidon

UGM-73 Poseidon adalah peluru kendali balistik tahap kedua dari Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy). Peluru kendali ini bermesin roket dua tahap berbahan bakar padat. Poseidon menggantikan UGM-27 Polaris pada awal 1972. Poseidon dibandingkan Polaris lebih canggih dalam hal hulu ledak dan keakuratannya. Poseidon kemudian digantikan oleh Trident I pada 1979, dan Trident II pada 1990.

Walaupun Poseidon lebih panjang dan jauh lebih berat berbanding Polaris A-3, keduanya mempunyai jangkauan jarak yang sama yaitu sekitar 4.600 km (2.500 mil laut). Poseidon juga mempunyai ketepatan yang lebih baik dan memiliki 14 buah hulu ledak MIRV termonuklir W68.
Sebuah Poseidon C-3 ditembakkan dari kapal selam

Argentina
* Condor.

Britania Raya
* Blue Steel.
* Blue Streak.

Contoh Peluru kendali Blue Steel

Peluru kendali Blue Steel adalah peluru kendali balistik senjata nuklir sedia guna (stand-off) bagi negara Britania Raya. Dimajukan semenjak 1954 ia beroperasi dari Februari 1963 sehingga 1969. Ia sepanjang 10 meter (35 kaki) dengan sayap selebar 4 meter (13 kaki), seberat 7000 kilogram (15.000 pon) dan jarak sejauh 240 kilometer (150 batu). Bermesin roket dua-kamar menggunakan hidrogen peroksida dan minyak tanah. Kepala peledaknya adalah Red Snow peranti satu-megaton.

Peluru kendali Blue Steel merupakan peluru kendali udara ke darat yang diluncurkan dari pesawat pengebom V. Apabila diluncurkan, mesin roket kamar pertama akan meluncurkan peluru kendali pada laluan yang telah ditentukan kepada sasaran dengan kecepatan Mach 1,5. Ketika menghampiri sasaran, kamar kedua akan meluncurkan peluru kendali pada Mach 3. Di atas sasaran, mesin akan mati dan peluru kendali akan jatuh bebas sebelum meledakkan kepala peledak sebagai letusan udara.

Penggantian untuk peluru kendali Blue Steel, Mark 2, telah dirancang dengan jarak lebih jauh dan mesin ramjet, tetapi dibatalkan disebabkan kesukaran memajukan Mark 1.

Peluru kendali jarah dekat ini bermakna pesawat pengebom V masih terekspos kepada peluru berpandu darat ke udara "Surface-to-air missile" (SAM). Terdapat beberapa percobaan untuk memajukan atau mendapatkan gantian -- peluru kendali Blue Streak dan Skybolt ALBM adalah dua kegagalan yang jelas.





India
* IGMDP (Surya).
* Sagarika - SLBM (dalam pengembangan).

Iran
* Shahab-3.
* Shahab-4.
* Shahab-5.

Shahab-3 (bahasa Persia: شهاب-3, yang berarti "Meteor-3") adalah sebuah peluru kendali balistik jarak-menengah (MRBM) yang dikembangkan oleh Iran. Dengan jarak 1300 km, dia dapat mencapai Israel, yang menjadi kekhawatiran bagi negara tersebut. Misil terbesut menggunakan Nodong-1 sebagai dasar, dites dari 1998-2003. Dia dimasukkan ke dalam militer pada 7 Juli 2003, dengan pengungkapan resmi oleh Ayatollah Ali Khamenei pada 20 Juli.

Pendahulu misil ini adalah Shahab-1 dan Shahab-2. Menteri Pertahanan Iran Ali Shamkhani menolak tuduhan bahwa Iran berencana mengembangkan sebuah Shahab-4.

Shahab-3 pertama kali dilihat umum pada 25 September 1998 di Azadi Square, Tehran dalam sebuah parade yang diadakan untuk memperingati Iranian Sacred Defence Week, peringatan awal dari Perang Iran-Irak 1980-1988.

Pada 9 November 2004, Shamkhani mengklaim bahwa Iran memiliki kemampuan untuk memproduksi secara massal misil tersebut.

Israel
* Jericho.

Peluru kendali Jericho
Peluru kendali Jericho adalah nama umum yang diberikan kepada peluru kendali balistik jarak serdahana (MRBM) Israel. Nama tersebut diambil dari kontrak pembangunan yang ditandatangani antara Israel dan Dassault pada 1963. Seperti banyak projek berkaitan dengan program senjata nuklir Israel butiran terperinci sukar didapati dalam alam umum (public domain).

Peluru kendali Jericho I pertama sekali dikenal pasti sebagai sistem beroperasi pada lewat 1971. Ia adalah 13.4 m panjang, diameter 0.8 m, seberat 6.5 ton. Ia mempunyai jarak 500 km dan Kemungkinan ralat bulatan "Circular error probable" (CEP) 1,000 [[meter|m], dan ia mampu membawa beban sekitar 400 kg. Ia diperkirakan untuk membawa kepala peledak nuklir. Pembangunan permulaan adalah bersama dengan Perancis, Dassault membekalkan berbagai sistem peluru kendali semenjak 1963 dan jenis dikelaskan MD-620 diuji pelancarannya pada 1965. Tetapi kerjasama dengan Perancis terbentur dengan embargo senjata semenjak Januari 1968. Penyelidikan diteruskan oleh IAI di kemudahan Beit Zachariah dan ongkos program tersebut meningkat hampir $1 milyar pada 1980. Walaupun menghadapi masalah sistem pensasar, dipercayai hampir 100 peluru berpandu jenis ini dihasilkan.

Sistem ini dipertingkatkan sekitar 1985, ia dikenali sebagai Jericho II, menggunakan bahan api pepejal, 13 ton, sistem dua-peringkat. Terdapat beberapa pelancaran ujian ke Laut Tengah dari 1987 sehingga 1992, paling jauh sekitar 1,300 km, kebanyakannya dari kemudahan di Palmahim, selatan Tel Aviv. Kualitas sistem ini juga tidak diketahui dengan jelas tetapi dipercayai menyamai US MGM-31 Pershing. Ini disebabkan kerajaan Amerika Serikat membekalkan bantuan teknikal yang banyak kepada Israel pada 1970s.

Dipercayai bahawa Jericho II membentuk asas kepada, 23 ton Shavit NEXT pelancar satelit tiga-peringkat (menyerupai RSA-3 Afrika Selatan), pertama sekali dilancarkan pada 1988 dari Palmachim. Berasaskan prestasi Shavit dianggarkan bahawa sebagai peluru berpandu balistik ia mempunyai jarak maksima sejauh 4,500 km dengan beban terhad 250 kg.

Dikatakan juga bahwa sistem Jericho IIb atau Jericho III telah disiapkan atau sedang dibangunkan.

Jerman
* V-2.

Roket V-2 (bahasa Jerman: Vergeltungswaffe adalah peluru kendali balistik buatan manusia pertama yang bisa mencapai titik sub-orbital di luar angkasa, Roket ini telah menginspirasi berbagai roket modern termasuk roket Saturn V yang dipergunakan dalam perjalanan ke bulan. Lebih dari 3,000 buah roket tipe ini diluncurkan sebagai senjata oleh militer Jerman untuk membidik sasaran dari pasukan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, yang mengakibatkan kematian lebih dari 7,250 dari pihak militer dan penduduk sipil, sedangkan tidak kurang dari 20,000 orang menemui ajalnya di Mittelbau-Dora selama proses pembuatannya.

Sejarah Pengembangan

Mengikuti suksesnya di desa Kummesdorf dengan dua roket seri Aggregate, Wernher von Braun dan Walter Riedel mulai memikirkan rancangan roket yang jauh lebih besar pada musim panas 1936 dengan dasar sebuah mesin yang diprojeksikan memiliki gaya dorong 25 metrik ton. Proyek A-4 ditunda setelah test stabilitas aerodinamis model A-3 pada tahun 1936 memberikan hasil mengecewakan, von Braun memberi perincian perfomance A-4 pada tahun 1937, dan desain dan konstruksi A-4 dilaksanakan sekitar tahun 1938-1939.

Pada tanggal 28-30 September 1939, Konferensi Der Tag der Weisheit (hari kebijakan) diadakan di Peenemunde untuk memulai pembiayaan riset universitas untuk memecahkan masalah keroketan. Pada ahir 1940, Pusat Riset Angkatan dara di Peenemünde berhasil memecahkan teknology inti yang erat dengan suksesnya tipe A-4. Teknologi itu adalah mesin roket besar berbahan bakar cair, aerodinamika supersonik, gyroscopic guidance dan sirip pengontrol semburan jet. Pada saat itu, Hitler tidaklah terlalu terpesona dengan V-2, ia menunjukan bahwa roket V-2 hanyalah sebuah peluru artileri yang memiliki jarak lebih jauh dan harga yang jau lebih tinggi.

Pada awal September 1943, von Braun menjanjikan Komisi Pengeboman JarakJauh bahwa pengembangan A-4 telak selesai, tetapi kenyataannya sampai pertengahan 1944, daftar komponen A-4 yang lengkap belum siap. Hitler kemungkinan masih tetap tidak terpesona dengan kemampuan senjata itu tetapi mengagumi dedikasi tim pengembang V-2, dan Hitler juga memerlukan sebuah "wonder weapon" (senjata yang menakjubkan) untuk menjata moral bangsa Jerman. Hitler menyetujui implementasi jumlah besar senjata V-2.



V-2 rocket diagram (with_English_labels)

Korea Utara
* Rodong-1.
* Taepodong-1.
* Taepodong-2.

Pakistan
* Abdali-I.
* Agni.
* Ghauri I.
* Ghauri II.
* Ghauri III.
* Ghaznavi.
* Hatf-I/IA.
* Shaheen.

Perancis
* Hadès.
* M45 SLBM - SLBM.
* M51 SLBM - SLBM.
* M-4 SLBM - SLBM.
* Pluton.

Republik Rakyat Tiongkok
* Dong-Feng 4 (DF-4).
* DF-5.
* DF-31.
* JL-1 - SLBM.
* JL-2 - SLBM.

Uni Soviet dan Rusia
* R-36.
* RT-23 Molodets (SS-24 Scalpel).
* RT-2PM Topol (SS-25 / Sickle).
* RT-2UTTH Topol M (SS-27).
* Scud (SS-1).
* SS-21 Scarab.
* R-13 (SS-N-4) - SLBM.
* R-21 (SS-N-5) - SLBM.
* R-27 (SS-N-6) - SLBM.
* R-29 (SS-N-8) - SLBM.
* R-31 (SS-N-17) - SLBM.
* R-39 (SS-N-20) - SLBM.
* SS-N-23 - SLBM.
* SS-NX-30 - SLBM.

1 komentar:

  1. Artikel Yang sangat menarik sekali untuk di baca.Bisa jadi tambah pengetahuan tentang dunia Rudal. Trims Boss ats sharenya salam kenal smga sukses sllu. By :

    BalasHapus